Yazeed Tamamuddin (7 tahun) bukan satu-satunya hafizh cilik dalam keluarganya. Kakaknya, Tabarak (9 tahun), dan adiknya Zeenah (5 tahun) juga meraih gelar hafizh pada usia balita. Mengetahui kehebatan tersebut, timbul sebuah pertanyaan. Apakah mereka masih punya waktu bermain seperti anak-anak lainnya?
“Anda seharusnya bertanya, ke mana saja kami berkunjung di negara Anda ini,” jawab Dr. Kamil Labudi, ayah Yazeed sambil tersenyum lebar. “Kami ke taman safari, kebun binatang, dan tempat-tempat bermain lainnya,” lanjut beliau, saat diwawancara Salman Media.
Jumat (08/02) siang di Front OfficeSalman ITB pemegang gelar Sarjana farmasi dan magister ekonomi ini bercerita bahwa ketiga anaknya bermain dan beraktivitas seperti anak-anak pada umumnya.
Bedanya, tambah Kamil, anak-anaknya bermain dan bergembira dengan filosofi yang berbeda dengan anak-anak lain. Banyak orangtua, tutur Kamil, yang telah menciptakan pengangguran sejak dini. “Mereka memberikan apapun yang diminta anak-anak secara gratis!”, ujarnya. Sementara bagi Kamil dan Rasya, istrinya, anak-anak harus belajar memberikan sesuatu sebelum mendapatkan sesuatu pula.
Karena itu, Yazeed misalnya, harus merapikan tempat tidur, membantu ibunya, mengerjakan PR dan tentu saja menyetorkan hapalan Quran sebelum bermain atau mendapatkan hadiah dari orangtuanya. Lama-kelamaan, lanjut Kamil, Yazeed malah menyenangi semua aktivitas itu dan tidak lagi selalu menuntut imbalan.
Apakah anak-anak ini tidak cepat bosan dalam menghapalkan Alquran? “Tentu saja. Tentu saja mereka terkadang bosan. Apapun yang kita lakukan terus menerus pasti akan membuat kita bosan,” jawab Kamil. Karena itu, ketika kebosanan melanda, resepnya menurut Kamil adalah mengerjakan hal lain.
“Kadang-kadang ketika Yazeed bosan menghapal, kami membacakannya cerita-cerita yang ada di dalam Alquran. Atau, kami mengajarinya cara membaca Alquran dengan qira’at-qira’at yang berbeda,” ungkap Kamil.
Yazeed dan saudara-saudaranya telah membuktikan, anak-anak tidak harus kehilangan masa kecil mereka untuk menghapal Alquran. Justru ketika diarahkan dengan baik, masa kecil dapat menjadi masa emas dalam mempelajari Alquran.
http://salmanitb.com/2013/02/16429/
Posting Komentar